inlova

Kamis, 14 Juli 2011

|

Albert Einstein lah yang selama ini membuat aku gila dengan teori keajaibannya, dimana dia bilang hanya ada dua cara menjalani hidup; dengan percaya pada keajaiban atau tidak. Sebagian orang menganggap itu hanya sebuah retorikal, tak ada yang mampu menjawab, bukan karena mereka tidak bisa memilih, tapi pertanyaan selanjutnya adalah “seberapa besar pengaruh jawaban itu pada kehidupannya??” nothing !


Terlepas dari semua bungkusan teori Einstein tadi, aku memilih yang kedua. Tidak percaya pada keajaiban. Helloooo.. aku bukan anak baru lahir yang bisa dijejali dengan paragraf-paragraf dongeng yang memuakkan, dimana si putri itu pasti cantik dan pangerannya pasti ganteng mampus, kisah mereka akan berakhir happy ending. Itu namanya pembodohan massal. Karena dalam kehidupan sebenernya, harusnya si putri juga harus dihadapkan dengan masalah-masalah seperti jerawat, bokek, tugas yang numpuk, dan lain sebagainya yang “orang normal” alami. Berharap dan percaya itu beda. Aku lebih milih untuk berharap, setelah harapanku terkabul, aku baru bisa percaya, bukannya berprasangka buruk sama Tuhan, tapi di jaman seperti ini, semua zat berpotensi untuk menjadi culas. God, forgive me, im just ur little toy...


Keajaiban apa yang aku harapkan? Hahaha, tergantung. Untuk saat ini, aku cuma berharap seorang pangeran bego bisa jatuh cinta sama putri buruk rupa. Eh..aku? buruk rupa? RALAT! Putri pecicilan mungkin iya, soalnya satu-satunya keajaiban yang aku percaya adalah ; dimana terkadang aku bisa melihat orang jelek jadi amazing, thats way aku bilang kalo aku enggak jelek apalagi buruk rupa. Dont be cruel, dude


Aku Cuma pengen kamu juga punya keajaiban biar bisa baca pikiranku tanpa aku harus ngomong apa-apa, bahwa yang ada di setiap sel ini adalah kamu, bahwa dunia dan seisinya ini bagiku adalah lelehan perasaanku, karena setiap kejadian buat aku akan berubah jadi kebetulan yang kadang agak dipaksa, dan semuanya tentang kamu. Oke, akan aku ringkas lebih jelas ; aku sayang kamu, dan hidupku dipenuhi dengan kamu, kamu, kamu, kamu .


Selamat hari kamis .. :)


0 komentar:

Posting Komentar